Nama : Amelia Putri Liliani
NPM/Kelas : 10210607 / 3 EA 18
KARAKTERISTIK KONSUMEN INDONESIA
Karakter pertama adalah konsumen
Indonesia yang cenderung mempunyai memori yang pendek. Mereka adalah konsumen
yang lebih fokus kepada manfaat produk jangka pendek. Mereka adalah konsumen
yang pembosan dan cepat lupa. Apa tren ke depan? Saya yakin, tren yang terjadi
adalah bahwa karakter ini akan semakin melemah. Dari waktu ke waktu, konsumen
Indonesia akan semakin menggunakan memori jangka panjangnya. Mereka
akan semakin siap untuk menerima suatu produk yang memberi manfaat jangka
panjang. Bila demikian, akan ada kesempataan bagi produsen yang mengedukasi
pelanggan untuk tidak hanya berpikir jangka pendek tetapi mau menerima setiap
manfaat jangka panjang.
Akan ada kesempatan yang semakin besar bagi
asuransi untuk menjual produk dengan manfaat jangka panjang. Pasar bagi vitamin
dan makanan yang menyehatkan dalam jangka panjang akan semakin mendapatkan
peluangnya. Pertanyaannya, kapan perubahan ini akan terjadi? Inilah yang akan
tetap menjadi pertanyaan yang harus dijawab dari tahun ke tahun melalui riset customer
insight.
Karakter kedua adalah konsumen
Indonesia yang cenderung tidak memiliki perencanaan. Bagaimana trennya? Saya
yakin, dalam jangka panjang, karakter ini akan semakin melemah. Dengan
kata lain, karakter sebaliknya akan semakin terbangun. Konsumen Indonesia akan
semakin lebih banyak menggunakan pola pembelian yang terencana. Jumlah
pembelian secara impulsive akan semakin berkurang. Mereka cenderung
untuk mempunyai skedul yang lebih teratur. Mereka akan terbiasa melakukan
pemesanan terlebih dahulu. Jasa delivery akan semakin berkembang. Jasa
yang membutuhkan pre-booking seperti airline dan hotel juga
akan semakin berkembang.
Karakter ketiga adalah konsumen
Indonesia yang cenderung berkelompok dan suka berumpul. Apa tren ke depan?
Mudah diduga, konsumen kita akan semakin memperlihatkan karakter yang
berlawanan. Mereka akan cenderung semakin individualistik. Sejalan dengan
tingkat pendidikan dan kelas sosial yang semakin meningkat, maka konsumen sudah
mulai membatasi kehidupannya yang berkelompok. Mereka lebih tidak mudah
dipengaruhi oleh perilaku kelompok dalam menentukan produk atau jasa yang akan
mereka beli dan gunakan.
Karakter keempat adalah konsumen
Indonesia yang tidak adaptif terhadap teknologi baru. Dalam jangka panjang,
karakter ini akan semakin berlawanan arah. Konsumen Indonesia yang memiliki
tingkat pendidikan yang semakin tinggi, sudah pasti akan semakin adaptif
terhadap teknologi tinggi. Penetrasi teknologi tinggi akan semakin cepat.
Kelompok early adopter akan semakin besar. Tapi, hal ini akan berlaku
untuk generasi yang akan datang. Jadi, paling tidak dibutuhkan 10 tahun lagi
untuk melihat konsumen Indonesia yang adaptif terhadap teknologi tinggi seperti
konsumen di Singapura.
Karakter kelima adalah konsumen
Indonesia yang cenderung fokus kepada konteks dan bukan konten. Ini terjadi
karena konsumen kita tidak mencerna jumlah informasi yang memadai sebelum
memutuskan untuk memilih dan membeli suatu produk. Dalam jangka panjang,
karakter ini akan semakin melemah. Mereka akan mencerna informasi lebih banyak
dan mereka akan menjadi konsumen yang semakin pandai dalam melakukan evaluasi.
Ini terjadi karena konusmen kita cenderung untuk membaca media cetak lebih banyak.
Karakter keenam adalah konsumen
Indonesia yang menyukai produk luar negeri. Kalau kelima karakter
sebelumnya memiliki tren yang berlawanan atau karakter yang ada semakin
melemah, maka untuk karakter keenam ini, saya yakin, akan semakin kuat di masa
mendatang. Konsumen Indonesia semakin tidak percaya akan kemampuan produk dalam
negeri. Mereka semakin menyukai produk impor atau produk yang memiliki
embel-embel luar negeri. Mereka semakin percaya bahwa produk luar negeri
memiliki kualitas yang lebih baik. Selain itu, konsumen Indonesia yang
mempunyai rasa nasionalisme yang tipis, juga akan mendorong karakter keenam ini
justru semakin menguat.
Karakter ketujuh adalah konsumen
yang semakin memperhatikan masalah religius. Sama seperti karakter keenam, maka
karakter yang ketujuh ini juga cenderung akan semakin kuat. Pangsa pasar dari
produk-produk yang mempunyai nilai-nilai agama akan semakin besar. Konsumen
Indonesia akan semakin sensitif terhadap agama dan kepercayaan yang mereka
anut. Bank syariah akan semakin maju. Produk seperti buku, musik, makanan,
telekomunikasi, dan bahkan media yang membawa pesan-pesan keagamaan akan
semakin mendapatkan kesempatan untuk berkembang.
Karakter kedelapan adalah
konsumen yang suka pamer dan gengsi. Karakter ini juga akan semakin menguat.
Tren ke depan akan semakin memperlihatkan konsumen Indonesia yang senang
mendapat pujian dari lingkungan sekitarnya untuk masyarakat bawah. Mereka akan
memamerkan produk yang mereka beli di mana sebagian masyarakat tidak mampu
membelinya. Golongan atas akan memperhatikan status mereka. Mereka tetap akan
membeli mobil yang memberi kesan mewah. Mereka akan membeli produk-produk branded
yang memberikan perasaan gengsi kepada mereka.
Karakter kesembilan, yaitu
konsumen Indonesia yang banyak dipenagruhi oleh subculture? Konsumen
Indonesia akan semakin memperlihatkan persamaan daripada perbedaaan karena suku
dan geografis. Mobilitas akan semakin meningkat sehingga mereka cepat
belajar keragaman di antara konsumen yang lain. Kekuatan produk-produk nasional
yang semakin mengkikis kekuatan produk-produk lokal juga menjadi penyebab
konsumen Indonesia akan cenderung sama untuk semua daerah dan suku. Globalisasi
juga akan mempercepatnya proses persamaan ini terutama untuk segmen anak muda
dan affluent. Mereka cenderung tidak banyak dipengaruhi oleh
adat-istiadat atau kebiasaaan daerah mereka dalam memilih dan mengkonsumsi
suatu produk dan layanan.
Karakter kesepuluh, yaitu
konsumen Indonesia yang tidak peduli terhadap lingkungan, akan mengalami tren
sebaliknya. Dengan semakin tingginya tingkat pendidikan dan juga tekanan
globalisasi, maka kosnumen Indonesia akan semakin memerhatikan lingkungan.
Walaupun demikian, saya yakin, prosesnya akan lama. Minimal, dibutuhkan waktu
selama 15 hingga 20 tahun untuk menciptakan konsumen Indonesia yang mempunyai
kesadaran lingkungan seperti negara-negara yang relatif maju. Mungkin
dibutuhkan lebih dari 30 tahun untuk membuat kesadaran terhadap lingkungan
seperti konsumen di Amerika.
Bila tren menunjukkan bahwa karakter yang ada
akan semakin melemah, maka Anda bisa memikirkan strategi yang melawan karakter
yang ada karena segmen dengan karakter sebaliknya akan bertumbuh. Bila karakter
semakin menguat, maka sebaliknya Anda melakukan semua strategi yang konsisten
dengan karakter yang ada.
Faktor yang Paling Mempengaruhi
Perialaku Konsumen Indonesia
Perilaku pembelian konsumen sebenarnya di pengaruhi oleh
faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Sedangkan faktor yang
paling berpengaruh dan paling luas dan paling dalam adalah faktor budaya.
Menurut Kolter, Philip, Keller, Kevin Lane factor yang
mempengaruhi perilaku konsumen sebagai berikut :
• Faktor budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi
perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku pembentuk
paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai,
persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting
lainnya. Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih
menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya.
Sub-budaya mencakup kebangsaan, suku, agama, ras, kelompok bagi para
anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi besar dan cukup makmur, perusahaan akan
sering merancang program pemasaran yang cermat disana.
• Faktor social
Selain faktor budaya, perilaku konsumen di pengaruhi oleh
faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, peran, dan status
sosial. Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh
langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang
tersebut. Keluarga meruapkan organisasi pembelian konsumen yang paling
penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan
primer yang paling berpengaruh. Peran dan status sosial seseorang menunjukkan
kedudukan orang itu setiap kelompok sosial yang ia tempati. Peran meliputi
kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran
menghasilkan status.
• Faktor pribadi
Keputusan membeli juga di pengaruhi oleh karakteristik
pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup,
pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, juga nilai dan gaya
hidup pembeli.
• Faktor Psikologi
Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah adanya
rangsangan pemasaran luar seperti ekonomi, teknologi, politik, budaya. Satu
perangkat psikologi berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu untuk
menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah
memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara datangnya rangsangan
pemasaran luar dengan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis
(motivasi, persepsi, ingatan dan pembelajaran) secara fundamental, mempengaruhi
tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran.
Sedangkan menurut James F. Engel – Roger D Blackwell-Paul W.
Miniart dalam saladin terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
yaitu :
1. Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial,
keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami
pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil
keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks,
dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut
diatas.
2. Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan
keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi.
Perbedaan individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan
serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh
perilaku konsumen dalam proses keputusannya.
3. Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi,
pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah
minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi
perilaku konsumen dalam penambilan keputusan pembelian.
Sumber :
ü Handi Irawan D, Chairman
Frontier Consulting Group
Tidak ada komentar:
Posting Komentar