Kamis, 05 April 2012

Perilaku antar kelompok dengan manajemen konflik


Berbagai demonstrasi yang terjadi beberapa hari terakhir dan muncul di lebih dari 100  kota di Indonesia, sebenarnya bukan hanya untuk menolak BBM. Namun lebih kepada akumulasi kekecewaan terhadap kinerja pemerintah yang dinilai gagal. Hilangnya kasus Century, rekayasa kasus Antasari, pembunuhan aktivis Munir, dan korupsi yang terjadi dimana-mana. Bahkan menurut KPK, pada 2011 Kementrian Agama menjadi lembaga terkorup, disusul Kemnakertrans, dan Kementrian koperasi dan UKM serta masalah-masalah lain yang semakin menyengsarakan rakyat. DPR sebagai lembaga legislatif sudah tidak lagi berfungsi dengan baik. DPR tercatat menjadi lembaga terkorup 2010, kasus korupsi banggar DPR, kasus vidoe porno, dan seringnya anggota DPR tidak datang dalam rapat-rapat penting, membuat demonstrasi menjadi harga mati untuk keadaan saat ini. Banyak sekali bencana-bencana yang terjadi jika BBM tetap naik, sebab kenaikan harga BBM akan mempengaruhi kenaikan harga-harga kebutuhan pokok lainnya. Menurut Institute for Development of Economics and Finance (Indef) 2012, Saat BBM naik, maka akan ada 1,5 juta rakyat miskin baru di indonesia dan program BLT yang hanya pembodohan terhadap masyarakat tidak akan mampu mengatasi masalah ini. Banyak sekali pendapat-pendapat yang menyatakan bahwa mahasiswa jangan berdemo dan lebih melakukan kegiatan intelektual untuk mengatasi masalah BBM, seperti menemukan energi terbarukan dan karya-karya lainnya.
 
Menurut saya, Tidak ada yang salah dengan demonstrasi, sebab demo adalah salah satu HAK atau hasil dari perjuangan. Unjuk rasa atau demonstrasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau lebih untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara demonstratif di muka umum.” Jadi tidak ada yang bisa untuk melarang seseorang atau kelompok untuk berdemo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar